Ipotnews - Data Core PCE Price Index Amerika Serikat bulan Maret 2024 yang ternyata lebih kuat dari perkiraan, membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diprediksi melemah di awal pekan.
Mengutip data Bloomberg pada Senin (29/4) pukul 09.14 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp16.236 per dolar AS, melemah 26 poin atau 0,16% dibandingkan Jumat sore (26/4) di level Rp16.210 per dolar AS.
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan rupiah kelihatannya masih berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini. "Data indikator inflasi - Core PCE Price Index AS bulan Maret yang dirilis Jumat malam kemarin menunjukkan kenaikan 2,8% lebih tinggi dari ekspektasi 2,7%," kata Ariston dalam keterangan tertulis, pagi ini.
Ini menandakan bahwa inflasi di AS masih sulit turun. "Situasi ini menaikan ekspektasi penundaan pemangkasan suku bunga acuan AS tahun ini sehingga dolar AS berpeluang menguat," ujar Ariston.
Bank sentral AS Federal Reserve, dijadwalkan akan menggelar pertemuan penting Federal Open Meeting Committee ( FOMC ) untuk menentukan kebijakan moneter mutakhir pada pekan ini, 30 April-1 Mei.
Rapat Komite Terbuka The Fed pekan ini berlangsung di tengah ketidakpastian pasar yang semakin besar seiring dengan rilis berbagai data ekonomi negara berukuran ekonomi terbesar itu, juga berbagai sinyal hawkish yang ditebar oleh para pejabat bank sentral pekan-pekan sebelumnya.
Setelah mengawali tahun dengan optimisme akan terjadi penurunan bunga acuan Fed fund rate (FFR) antara tiga sampai lima kali atau hingga 150 bps, sebagian karena petunjuk dot plot The Fed, kini pelaku pasar harus menerima kenyataan bahwa pasar perekonomian AS masih sekuat itu. Ekspektasi penurunan suku bunga the Fed kini mengusut menjadi tinggal satu kali pemangkasan tahun ini. Bahkan peluang tidak terjadi pemangkasan sama sekali juga terbuka.
Selain itu, situasi konflik di Timur Tengah yang masih hangat juga menjaga dolar AS tetap di level penguatan. "Potensi pelemahan rupiah hari ini ke kisaran Rp16.250 - Rp16.280 per dolar AS dengan potensi suport di kisaran Rp16.180 per dolar AS," pungkas Ariston.(Adhitya)
Sumber : admin
powered by: IPOTNEWS.COM
